Saya adalah seorang pemula dipasar modal.Saya mengenal pasar modal baru sekitar 2 tahun.Awal saya tertarik masuk pasar modal karena saya ingin mencoba sesuatu yang menghasilkan sembil tetap menjalankan kegiatan akademis.Kebetulan orangtua saya sudah lebih dulu berinvestasi di reksadana saham.dari pengalaman orangtua itulah saya ingin mencoba versi lain dari reksadana saham,yaitu masuk langsung ke pasar modal saham.perbedaan utama antara reksadana saham dengan pasar modal terletak pada di reksadana saham kita hanya mendepositkan dana kita ke lembaga keuangan reksadana,di emiten (perusahaan penerbit saham) mana dana itu dibelikan sudah diatur oleh manejer investasi lembaga reksadana tersebut,sedangkan di pasar saham kita memilih sendiri di emiten mana kita menaruh dana kita dengan potensi keuntungan (juga kerugian) yg lebih besar.Atas dasar itulah akhirnya saya memberanikan diri membuka akun di sebuah sekuritas dengan dana yang berasal dari tabungan sejak SMA - kuliah.
Pada tahap awal saya masuk ke pasar modal,saya sangat terbantu kondisi saat itu (2012) dimana perekonomian sedang tumbuh2nya dan pasar dalam kondisi bullish (harga saham naik terus).sehingga sampai maret 2013 portofolio saya telah naik mendekati 100% (beginner luck).Dengan hasil yang saya peroleh ketika itu orang tua saya cukup puas.Sehingga memutuskan memindahkan sebagian dana reksadana ke akun pasar modal saya.Waktu itu saya cukup terbebani juga,tapi juga cukup semangat apalagi waktu itu sudah merasakan keuntungan yang alhamdulillah cukup lumayan
Dari bulan maret 2013 - juni 2013 semua berjalan dengan baik portofolio saya (setelah ditambahkan dana orang tua) bertambah sekitar 20%.Tapi di bulan selanjutnya dimulai suatu ujian yang baru pertama kali saya hadapi di pasar modal.Kondisi perekenomian indonesia memburuk.Ketika itu karena dipicu kenaikan harga BBM,defisit neraca perdagangan yang sangat lebar,dll.Hal itu berdampak langsung ke pasar modal,kondisi pasar menjadi bearish (pelaku pasar panik jual dan harga saham turun terus.Portofolio saya berkurang belasan persen hanya dalam 3 hari (apalagi waktu itu saya memegang saham sektor properti.Yang termasuk terkena dampak paling berat kondisi ekonomi waktu itu).disinilah terlihat bahwa saya tidak siap menghadapi kondisi seperti itu.saya tidak berani untuk melakukan trailing stop (keluar pasar untuk menghindari kerugian yang lebih besar).
Saya lebih memilih menunggu sampai harga pulih padahal kondisi tidak memungkinkan waktu itu.Dan jadilah portofolio saya dari surplus sekitar 20% menjadi minus 18%.Disinilah saya menyadari kalau hasil yang saya dapat di tahun lalu (2012) hanyalah berupa beginner luck (keberuntungan) yang memang didukung kondisi saat itu,masih banyak kekurangan yang harus saya benahi.Sampai hari2 berikutnya kondisi masih tetap buruk.sampai akhirnya terjadi suatu technical rebound (kenaikan harga setelah turun dalam) terjadi pada saham yang saya pegang.Saya memutuskan untuk keluar dengan kerugian yg masih cukup besar.Dan menunggu momen yang pas untuk masuk pasar kembali.
Pada bulan november-desember 2013 saya melihat bahwa krisis telah sampai titik dasarnya dan pemulihan akan segera terjadi.Tetapi saya tidak langsung memutuskan masuk kembali ke pasar saat itu (tidak ingin mengulang kesalahan yang sama).saya mencari second opinion dengan membaca forum2 dan milis2 para pelaku pasar modal.Dan ternyata banyak juga yang sepemikiran dengan saya.sehingga saya akhirnya memutuskan kembali masuk ke pasar.Dan alhamdulillah kondisi waktu itu membaik terjadi recovery yang cukup memuaskan sehingga dari rentang waktu november - mei 2014 kerugian saya sudah kembali plus sedikit keuntungan.
Home »
Lain-Lain
,
tugas kuliah
» Pengalaman Saya Di Pasar Modal Indonesia (Tugas Bahasa Indonesia 2)
Pengalaman Saya Di Pasar Modal Indonesia (Tugas Bahasa Indonesia 2)
Written By yoga on Friday, May 9, 2014 | 12:11 AM
Labels:
Lain-Lain,
tugas kuliah
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !